Kue tradisional ini selain disebut sebagai Unthuk Yuyu (baca: Untuk Yuyu), dikenal juga dengan nama Unthuk Cacing. Ini sebabnya karena bentuknya seperti gundukan galian tanah oleh cacing atau yuyu (Jawa: kepiting). Rasanya enak dan tahan lama. Banyak ditemui sebagai panganan khas di Jawa.
Nah, kalau di luar Jawa, kue ini lebih sering dikenal sebagai kue akar kelapa. Wah, lucu juga ya. Mungkin karena bentuknya seperti akar pohon kelapa yang numpuk-numpuk di permukaan tanah itu yaa… 
Eh, tapi menurut Yang Uti (= Eyang Putri = Nenek), dahulu Kue Unthuk Yuyu dicetak dengan bantuan batok kelapa yang diberi beberapa lubang. Caranya, adonan dileterkan (dijladren, bahasa Jawa) di suatu permukaan, lalu batok kelapa digunakan untuk menyerut adonan itu. Lalu muncullah gundukan di dalam batok kelapa yang lalu dikeruk dengan sendok sehingga membentuk unthuk-unthuk atau gundukan.
Bahan:
150 gram gula pasir
600 gram tepung beras
120 gram tepung beras ketan
100 gram mentega
400 ml santan kental
2 butir kuning telor
1/2 sendok teh soda kue
1/2 sendok teh garam
150 gram gula pasir
600 gram tepung beras
120 gram tepung beras ketan
100 gram mentega
400 ml santan kental
2 butir kuning telor
1/2 sendok teh soda kue
1/2 sendok teh garam
Cara Membuat:
- Campur kuning telur, gula pasir, mentega, dan garam hingga lembut dengan mixer.
- Masukkan tepung beras dan tepung beras ketan sambil terus diaduk dan dituangi santan hingga menjadi adonan yang bisa dicetak.
- Cetak adonan dengan menggunakan cetakan tube. Buat melingkat-lingkar, menggunduk bundhet .
- Goreng hingga berwarna kecoklatan.
